Minggu, 10 Maret 2013

Gangguan Kecemasan Sering Menghantui Wanita yang Baru Pertama Melahirkan


Wanita yang baru saja melahirkan, seringkali mengalami gangguan kecemasan yang dapat bertahan hingga 6 bulan setelah persalinan. Sayangnya, kecemasan postpartum seringkali luput dari proses skrining, padahal hal ini berpengaruh terhadap perasaan saling terikat ibu-bayi dan durasi menyusui.

Para ilmuwan dari Penn State College of Medicine di Hershey, Pennsylvania mempelajari kondisi psikologis pasien yang baru saja melahirkan dan harus tinggal beberapa hari di rumah sakit bersalin. Para peneliti menganalisis data dari 1.123 wanita yang baru saja melahirkan dan diminta menyusui bayinya.

Peneliti memonitori hal ini sejak persalinan dan terus mengikuti peserta dengan melakukan wawancara telepon pada 2 minggu, 2 bulan, dan 6 bulan setelah persalinan. Setelah diskrining, sekitar 17,1 persen wanita positif mengalami gangguan kecemasan, sedangkan 5,5 persen positif mengalami depresi.

"Kecemasan postpartum ini paling banyak terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil dan melahirkan," terang Ian Paul, MD, pemimpin penelitian dalam pernyataannya yang dipubilkasikan pada jurnal online Pediatrics, seperti dilansir dari Everyday Health, Selasa (5/3/2013).

Kecemasan ini dapat terjadi ketika wanita masih kaget dan kurang cepat beradaptasi dengan kondisi barunya, yaitu menjadi seorang ibu.

Biasanya, dokter hanya menjalankan pedoman dari American Academy of Pediatrics untuk melakukan skrining depresi postpartum saja dan tidak melakukan skrining kecemasan secara khusus. Para peneliti berpikir bahwa dokter juga harus menyelidiki apakah pasien mengalami gangguan kecemasan daripada hanya bertanya tentang depresi postpartum saja.

Kecemasan lebih umum daripada depresi yang dapat bertahan sampai 6 bulan setelah persalinan. Tingkat kecemasan yang lebih tinggi terjadi pada wanita yang melahirkan dengan proses operasi caesar dibandingkan persalinan vagina.

Ibu yang mengalami gangguan kecemasan dapat mengganggu interaksinya dengan sang buah hati. Padahal interaksi dan perasaan saling terikat di awal-awal kehidupan bayi, sangat diperlukan untuk perkembangannya.

Baik kecemasan dan depresi dikaitkan dengan penurunan durasi menyusui pada ibu baru. Kecemasan juga dikaitkan dengan durasi penurunan menyusui di kalangan wanita yang melahirkan melalui vagina, sedangkan depresi dikaitkan dengan durasi menyusui yang lebih pendek pada wanita yang menjalani proses persalinan dengan operasi caesar.

Penurunan durasi menyusui ini dapat disebabkan karena penurunan refleks ejeksi susu akibat berkurangnya hasil pelepasan oksitosin ketika wanita berada di bawah stres baik fisik maupun mental, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.



http://health.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar